TEMAN HARUS SALING
MEMAAFKAN
Ada sebuah kerajaan yang dipimpin
oleh raja singa bernama Leon King. Beliau adalah raja yang bijaksana. Beliau
gemar membantu rakyatnya yang kesulitan. Tidak heran jika orang-orang
kerajaannya menyukainya. Beliau mempunyai seorang perdana menteri yang berasal
dari bangsa tikus bernama Mose. Keduanya adalah teman dari kecil. Hingga saat
ini mereka masih berteman baik dan bekerja sama dalam mengatur jalannya
pemerintahan.
Sang perdana menteri mempunyai
seorang bawahan bernama Aki. Dia adalah seorang kakek tua. Badannya kurus dan
suka sekali merokok. Padahal selama ini Mose selalu menasihatinya untuk
berhenti merokok karena tidak baik untuk kesehatannya. Namun Aki terus saja
merokok dan tidak peduli dengan nasihat Mose.
Sebenarnya Leon King tidak suka
jika Mose memiki bawahan seperti Aki. Dia merasa Aki bukanlah orang baik. Dilihat
dari kebiasaannya yang suka merokok dan tidak mau mendengar nasihat Mose.
Berulang kali Leon King menasihati Mose agar menjauhi Aki, namun Mose keras
kepala mempekerjakan. Selama ini Aki selalu menurut dan membantunya. Maka dari
itu Mose sangat percaya pada Aki meskipun Aku punya kebiasaan buruk.
Suatu hari, Leon King berjalan-jalan
di halaman kerajaannya. Samar-samar dia melihat Aki mengendap-endap di halamannya.
Karena curiga, Leon King mengikutinya. Akhirnya sampailah Leon King di kebun
belakang. Ada Aki yang berbicara dengan seseorang. Leon King sangat terkejut
karena orang itu adalah Wolfi. Dia adalah serigala jahat yang selalu mengganggu
keamanan kerajaannya. Wolfi gemar menakut-nakuti rakyatnya di malam hari dan mencuri
daging atau uang.
Leon King : “Hah, yang di sana itu, bukankah Aki
dan Wolfi?”,
Wolfi : “Aki, ada apa? Kenapa kau ingin
menemuiku?”,
Aki :
“Aku punya tugas penting untukmu. Apa kau bisa melakukannya?”,
Wolfi : “Tentu saja. Kenapa tidak?
Bukankah selama ini aku selalu membantumu?”,
Aki :
“Baiklah, aku ingin agar kau melukai Mose dan membuangnya ke hutan...”,
Wolfi :
“Mose? Bukankah dia itu Si Tikus yang selalu percaya dan menasihatimu?”,
Aki :
“Ya, Si Tikus Bodoh itu. Aku senang karena dia selalu percaya padaku. Padahal selama
ini aku hanya memanfaatkan dia saja agar aku bisa hidup enak seperti sekarang.
Jadi apa kau bisa melakukan perintahku?”,
Wolfi :
“Baiklah, karena kau teman baikku, aku akan melakukannya untukmu...”,
Aki : “Baguslah. Aku senang
mendengarnya. Lakukan secepatnya, ya?”,
Wolfi : “Ya, baiklah...”.
Setelah tahu isi pembicaraan Aki
dan Wolfi, Leon King pun memutuskan untuk segera memberitahu Mose bahwa Aki
bukanlah orang yang baik untuknya,
Mose : “Ada apa, Tuan, kenapa Tuan
memanggil saya?”,
Leon King : “Aku ingin memberitahumu bahwa Aki
punya rencana jahat padamu. Selama ini dia berteman dengan Wolfi, Si Penjahat
itu. Dia sudah memerintahkan Wolfi untuk melukai dan membuangmu ke hutan...”,
Mose : “Aki tidak mungkin melakukan
hal itu padaku, Tuan...”,
Leon King : “Percayalah padaku. Aki sudah berniat
jahat padamu.”,
Mose : “Tidak, Tuan. Aki tidak mungkin
melakukan hal itu...”,
Leon King : “Percaya padaku. Aku melihatnya sendiri
di kebun tadi. Aki berbincang dengan Wolfi dan merencanakan niat jahatnya untuk
menyelakaimu...”,
Mose : “Itu tidak mungkin, Tuan...”,
Leon King : “Percaya padaku, aku hanya ingin agar
kau selamat. Kau temanku, Mose...”,
Mose : “Maaf, Tuan. Tapi saya sangat
mempercayai Aki...”,
Leon King : “Mose, kau harus percaya padaku...”,
Mose :
“Tidak, Tuan. Maaf, saya permisi...”.
Mose meninggalkan Leon King. Dia
tidak percaya dengan Leon King. Dia lebih percaya Aki yang sebenarnya punya
niat jahat padanya. Karena kesal pada Leon King, Mose mendatangi gubug Aki.
Sementara itu, di gubugnya, Aki sedang bersama Wolfi. Keduanya menyusun rencana
untuk Mose. Dan saat tahu bahwa Mose akan datang ke gubugnya, Aki pun sangat
senang dan berniat untuk menjalankan misi jahatnya saat itu juga.
Akhirnya setelah berjalan selama
sejam lamanya Mose sampai juga di gubug Aki,
Aki : “Mose,
akhirnya kau datang juga...”,
Mose : “Ya, aku datang karena ingin mengobrol
denganmu...”,
Aki : “Baiklah,
ada apa memangnya? Sepertinya kau sedang kesal ya?”,
Mose : “Ya, aku kesal sekali pada Tuan Leon karena
dia menjelek-jelekkanmu...”,
Aki : “Menjelek-jelekkanku?
Seperti apa memangnya?”,
Mose : “Dia berkata bahwa kau berteman dengan
Wolfi. Kalian punya rencana untuk melukaiku dan membuangku ke hutan. Tapi aku
tidak percaya. Kau tidak mungkin melakukannya.”,
Aki : “Jadi
begitu ya? Aku senang karena kau percaya padaku, Mose...”,
Mose : “Ya, tentu saja. Aku akan percaya karena
kita adalah teman...”,
Aki :
“Ya, kita adalah teman. Oya, aku ingin keluar sebentar. Ada sesuatu...”,
Mose : “Ya, baiklah. Kalau begitu aku akan pulang
saja...”,
Aki :
“Tidak, tidak. Kau di sini saja. Aku tidak akan lama, tunggu aku ya?”,
Mose :
“Baiklah, aku akan menunggumu di sini...”.
Aki meninggalkan Mose seorang
diri di gubugnya. Dan di gubug Aki, Mose duduk di kursi kayu. Sesekali dia
memerhatikan keadaan gubug Aki yang sangat berantakan seperti biasanya. Padahal
selama ini dia sudah menasihati Aki agar membereskan gubugnya dan membuatnya
rapi. Namun Aku tidak pernah menghiraukannya dan selalu membuat gubugnya sangat
berantakan.
Sementara itu di luar, Aki
bertemu dengan Wolfi yang menunggunya di sana,
Aki :
“Mose sudah kutinggalkan sendiri di dalam. Kau bisa melakukan tugasmu...”,
Wolfi : “Ya,
baiklah. Kau jaga-jaga di sini. Jangan sampai ada yang melihatnya...”,
Aki : “Ya, baiklah. Aku akan berjaga-jaga di
sini...”.
Setelah itu Wolfi memasuki gubug
Aki. Dia melihat ada Mose yang sedang duduk seorang diri di kursi kayu di sana.
Mose pun sangat terkejut dengan kehadiran Wolfi,
Wolfi : “Hai,
Mose, sedang apa kau sendirian di sini?”,
Mose : “Apa yang kau lakukan di sini? Untuk apa
kau kemari?”,
Wolfi : “Aku
akan membuangmu ke hutan. Seperti yang diperintahkan Aki...”,
Mose : “Aki? Aki tidak mungkin memerintahkan hal
itu padamu...”,
Wolfi : “Tapi
kenyataannya Aki memang memerintahkan hal itu padaku...”,
Mose : “Apa? Jadi yang dikatakan Tuan Leon...”, tiba-tiba Aki datang,
Aki :
“Ya, aku memang memerintahkan Wolfi untuk membuangmu ke hutan...”,
Mose : “Aki? Kenapa kau ingin membuangku. Kita ini
teman...”,
Aki :
“Aku iri karena Leon selalu baik padamu. Maka dari itu aku akan membuangmu...”,
Mose : “Tapi kita ini teman. Dalam pertemanan kita
tidak boleh saling iri...”,
Aki :
“Biar saja. Wolfi, cepat kau ikat dia!”,
Wolfi : “Ya, baiklah...”.
Setelah itu Wolfi pun mengikat
kedua tangan Mose dengan cepat. Dia juga menutup mulut Mose agar dia tidak bisa
berteriak minta tolong. Aki pun sangat senang karena usahanya berhasil. Namun
tiba-tiba saja, pintu gubugnya terbuka. Di sana ada Leon King,
Leon King :
“Lepaskan Mose!”,
Aki dan Wolfi :
“Leon King...”,
Leon King : “Cepat lepaskan Mose atau kalian
kupenjara!”.
Karena merasa takut, akhirnya
Wolfi melepas ikatan tangan Mose,
Mose : “Tuan Leon, maafkan saya karena
tidak percaya Tuan...”,
Leon King : “Tidak apa, yang terpenting kau
selamat...”,
Mose : “Ya, Tuan, terima kasih...”,
Leon King : “Lalu bagaimana sekarang, apa kita
penjarakan saja dua orang ini?”,
Aki :
“Jangan, Tuan Leon, jangan penjarakan saya...”,
Wolfi :
“Ya, Tuan, tolong jangan penjarakan saya...”,
Mose : “Ya, Tuan. Tolong jangan
pernjarakan mereka. Maafkan saja mereka...”,
Leon King : “Kenapa seperti itu? Mereka sudah
jahat padamu...”,
Mose : “Ya, Tuan. Tapi Aki temanku.
Aku tidak tega memenjarakan temanku...”,
Leon King : “Baiklah, aku akan memaafkannya. Aki,
apa kau dengar Mose tadi?”,
Aki :
“Ya, Tuan. Terima kasih, Mose. Kau memang teman yang baik...”,
Mose : “Ya, asalkan kau berjanji tidak
akan mengulanginya lagi. Kita ini teman...”,
Aki :
“Ya, aku janji. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Karena kita ini teman...”,
Wolfi :
“Lalu, Tuan, bagaimana dengan saya? Apa Tuan akan memenjarakan saya?”,
Leon King : “Aku juga akan memaafkanmu. Jadi
sebaiknya hentikan tingkah jahatmu.”,
Wolfi :
“Ya, Tuan. Saya akan menghentikan tingkah jahat saya. Saya janji tidak akan
mencuri dan menakut-nakuti orang lain lagi. Saya janji, Tuan...”.
Akhirnya Leon King dan Mose
memaafkan kesalahan Aki dan Wolfi. Dan setelah itu Aki tetap bekerja menjadi
bawahan Mose. Sedangkan Wolfi berhenti mencuri dan menakuti rakyat. Dia pun
akhirnya menjadi warga kerajaan yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar