Senin, 24 Maret 2014

Teman Harus Saling Memaafkan



TEMAN HARUS SALING MEMAAFKAN
Ada sebuah kerajaan yang dipimpin oleh raja singa bernama Leon King. Beliau adalah raja yang bijaksana. Beliau gemar membantu rakyatnya yang kesulitan. Tidak heran jika orang-orang kerajaannya menyukainya. Beliau mempunyai seorang perdana menteri yang berasal dari bangsa tikus bernama Mose. Keduanya adalah teman dari kecil. Hingga saat ini mereka masih berteman baik dan bekerja sama dalam mengatur jalannya pemerintahan.
Sang perdana menteri mempunyai seorang bawahan bernama Aki. Dia adalah seorang kakek tua. Badannya kurus dan suka sekali merokok. Padahal selama ini Mose selalu menasihatinya untuk berhenti merokok karena tidak baik untuk kesehatannya. Namun Aki terus saja merokok dan tidak peduli dengan nasihat Mose.
Sebenarnya Leon King tidak suka jika Mose memiki bawahan seperti Aki. Dia merasa Aki bukanlah orang baik. Dilihat dari kebiasaannya yang suka merokok dan tidak mau mendengar nasihat Mose. Berulang kali Leon King menasihati Mose agar menjauhi Aki, namun Mose keras kepala mempekerjakan. Selama ini Aki selalu menurut dan membantunya. Maka dari itu Mose sangat percaya pada Aki meskipun Aku punya kebiasaan buruk.
Suatu hari, Leon King berjalan-jalan di halaman kerajaannya. Samar-samar dia melihat Aki mengendap-endap di halamannya. Karena curiga, Leon King mengikutinya. Akhirnya sampailah Leon King di kebun belakang. Ada Aki yang berbicara dengan seseorang. Leon King sangat terkejut karena orang itu adalah Wolfi. Dia adalah serigala jahat yang selalu mengganggu keamanan kerajaannya. Wolfi gemar menakut-nakuti rakyatnya di malam hari dan mencuri daging atau uang.
Leon King        : “Hah, yang di sana itu, bukankah Aki dan Wolfi?”,
Wolfi               : “Aki, ada apa? Kenapa kau ingin menemuiku?”,
Aki                  : “Aku punya tugas penting untukmu. Apa kau bisa melakukannya?”,
Wolfi               : “Tentu saja. Kenapa tidak? Bukankah selama ini aku selalu membantumu?”,
Aki                  : “Baiklah, aku ingin agar kau melukai Mose dan membuangnya ke hutan...”,
Wolfi               : “Mose? Bukankah dia itu Si Tikus yang selalu percaya dan menasihatimu?”,
Aki                  : “Ya, Si Tikus Bodoh itu. Aku senang karena dia selalu percaya padaku. Padahal selama ini aku hanya memanfaatkan dia saja agar aku bisa hidup enak seperti sekarang. Jadi apa kau bisa melakukan perintahku?”,
Wolfi               : “Baiklah, karena kau teman baikku, aku akan melakukannya untukmu...”,
Aki                  : “Baguslah. Aku senang mendengarnya. Lakukan secepatnya, ya?”,
Wolfi               : “Ya, baiklah...”.
Setelah tahu isi pembicaraan Aki dan Wolfi, Leon King pun memutuskan untuk segera memberitahu Mose bahwa Aki bukanlah orang yang baik untuknya,
Mose                : “Ada apa, Tuan, kenapa Tuan memanggil saya?”,
Leon King        : “Aku ingin memberitahumu bahwa Aki punya rencana jahat padamu. Selama ini dia berteman dengan Wolfi, Si Penjahat itu. Dia sudah memerintahkan Wolfi untuk melukai dan membuangmu ke hutan...”,
Mose                : “Aki tidak mungkin melakukan hal itu padaku, Tuan...”,
Leon King        : “Percayalah padaku. Aki sudah berniat jahat padamu.”,
Mose                : “Tidak, Tuan. Aki tidak mungkin melakukan hal itu...”,
Leon King        : “Percaya padaku. Aku melihatnya sendiri di kebun tadi. Aki berbincang dengan Wolfi dan merencanakan niat jahatnya untuk menyelakaimu...”,
Mose                : “Itu tidak mungkin, Tuan...”,
Leon King        : “Percaya padaku, aku hanya ingin agar kau selamat. Kau temanku, Mose...”,
Mose                : “Maaf, Tuan. Tapi saya sangat mempercayai Aki...”,
Leon King        : “Mose, kau harus percaya padaku...”,
Mose                : “Tidak, Tuan. Maaf, saya permisi...”.
Mose meninggalkan Leon King. Dia tidak percaya dengan Leon King. Dia lebih percaya Aki yang sebenarnya punya niat jahat padanya. Karena kesal pada Leon King, Mose mendatangi gubug Aki. Sementara itu, di gubugnya, Aki sedang bersama Wolfi. Keduanya menyusun rencana untuk Mose. Dan saat tahu bahwa Mose akan datang ke gubugnya, Aki pun sangat senang dan berniat untuk menjalankan misi jahatnya saat itu juga.
Akhirnya setelah berjalan selama sejam lamanya Mose sampai juga di gubug Aki,
Aki      : “Mose, akhirnya kau datang juga...”,
Mose    : “Ya, aku datang karena ingin mengobrol denganmu...”,
Aki      : “Baiklah, ada apa memangnya? Sepertinya kau sedang kesal ya?”,
Mose    : “Ya, aku kesal sekali pada Tuan Leon karena dia menjelek-jelekkanmu...”,
Aki      : “Menjelek-jelekkanku? Seperti apa memangnya?”,
Mose    : “Dia berkata bahwa kau berteman dengan Wolfi. Kalian punya rencana untuk melukaiku dan membuangku ke hutan. Tapi aku tidak percaya. Kau tidak mungkin melakukannya.”,
Aki      : “Jadi begitu ya? Aku senang karena kau percaya padaku, Mose...”,
Mose    : “Ya, tentu saja. Aku akan percaya karena kita adalah teman...”, 
Aki      : “Ya, kita adalah teman. Oya, aku ingin keluar sebentar. Ada sesuatu...”,
Mose    : “Ya, baiklah. Kalau begitu aku akan pulang saja...”,
Aki      : “Tidak, tidak. Kau di sini saja. Aku tidak akan lama, tunggu aku ya?”,
Mose    : “Baiklah, aku akan menunggumu di sini...”.
Aki meninggalkan Mose seorang diri di gubugnya. Dan di gubug Aki, Mose duduk di kursi kayu. Sesekali dia memerhatikan keadaan gubug Aki yang sangat berantakan seperti biasanya. Padahal selama ini dia sudah menasihati Aki agar membereskan gubugnya dan membuatnya rapi. Namun Aku tidak pernah menghiraukannya dan selalu membuat gubugnya sangat berantakan.
Sementara itu di luar, Aki bertemu dengan Wolfi yang menunggunya di sana,
Aki      : “Mose sudah kutinggalkan sendiri di dalam. Kau bisa melakukan tugasmu...”,
Wolfi  : “Ya, baiklah. Kau jaga-jaga di sini. Jangan sampai ada yang melihatnya...”,
Aki      : “Ya, baiklah. Aku akan berjaga-jaga di sini...”.
Setelah itu Wolfi memasuki gubug Aki. Dia melihat ada Mose yang sedang duduk seorang diri di kursi kayu di sana. Mose pun sangat terkejut dengan kehadiran Wolfi,
Wolfi  : “Hai, Mose, sedang apa kau sendirian di sini?”,
Mose    : “Apa yang kau lakukan di sini? Untuk apa kau kemari?”,
Wolfi  : “Aku akan membuangmu ke hutan. Seperti yang diperintahkan Aki...”,
Mose    : “Aki? Aki tidak mungkin memerintahkan hal itu padamu...”,
Wolfi  : “Tapi kenyataannya Aki memang memerintahkan hal itu padaku...”,
Mose    : “Apa? Jadi yang dikatakan Tuan Leon...”, tiba-tiba Aki datang,
Aki      : “Ya, aku memang memerintahkan Wolfi untuk membuangmu ke hutan...”,
Mose    : “Aki? Kenapa kau ingin membuangku. Kita ini teman...”,
Aki      : “Aku iri karena Leon selalu baik padamu. Maka dari itu aku akan membuangmu...”,
Mose    : “Tapi kita ini teman. Dalam pertemanan kita tidak boleh saling iri...”,
Aki      : “Biar saja. Wolfi, cepat kau ikat dia!”,
Wolfi  : “Ya, baiklah...”.
Setelah itu Wolfi pun mengikat kedua tangan Mose dengan cepat. Dia juga menutup mulut Mose agar dia tidak bisa berteriak minta tolong. Aki pun sangat senang karena usahanya berhasil. Namun tiba-tiba saja, pintu gubugnya terbuka. Di sana ada Leon King,
Leon King                    : “Lepaskan Mose!”,
Aki  dan Wolfi             : “Leon King...”,
Leon King                    : “Cepat lepaskan Mose atau kalian kupenjara!”.
Karena merasa takut, akhirnya Wolfi melepas ikatan tangan Mose,  
Mose                : “Tuan Leon, maafkan saya karena tidak percaya Tuan...”,
Leon King        : “Tidak apa, yang terpenting kau selamat...”,
Mose                : “Ya, Tuan, terima kasih...”,
Leon King        : “Lalu bagaimana sekarang, apa kita penjarakan saja dua orang ini?”,
Aki                  : “Jangan, Tuan Leon, jangan penjarakan saya...”,
Wolfi               : “Ya, Tuan, tolong jangan penjarakan saya...”,
Mose                : “Ya, Tuan. Tolong jangan pernjarakan mereka. Maafkan saja mereka...”,
Leon King        : “Kenapa seperti itu? Mereka sudah jahat padamu...”,
Mose                : “Ya, Tuan. Tapi Aki temanku. Aku tidak tega memenjarakan temanku...”,
Leon King        : “Baiklah, aku akan memaafkannya. Aki, apa kau dengar Mose tadi?”,
Aki                  : “Ya, Tuan. Terima kasih, Mose. Kau memang teman yang baik...”,
Mose                : “Ya, asalkan kau berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Kita ini teman...”,
Aki                  : “Ya, aku janji. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Karena kita ini teman...”,
Wolfi               : “Lalu, Tuan, bagaimana dengan saya? Apa Tuan akan memenjarakan saya?”,
Leon King        : “Aku juga akan memaafkanmu. Jadi sebaiknya hentikan tingkah jahatmu.”,
Wolfi               : “Ya, Tuan. Saya akan menghentikan tingkah jahat saya. Saya janji tidak akan mencuri dan menakut-nakuti orang lain lagi. Saya janji, Tuan...”.
Akhirnya Leon King dan Mose memaafkan kesalahan Aki dan Wolfi. Dan setelah itu Aki tetap bekerja menjadi bawahan Mose. Sedangkan Wolfi berhenti mencuri dan menakuti rakyat. Dia pun akhirnya menjadi warga kerajaan yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar